LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA
Dilaksanakan : Sabtu, 12 Maret 2011
DISUSUN OLEH :
Nama : DEDEH KALUNGKUNG
NIM : ACC 108 021
Prodi : Pendidikan Kimia
Kelompok : 7 ( tujuh )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2011
REAKSI-REAKSI UJI KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
Tujuan dari Percobaan ini adalah:
1. Mempelajari dan memahami reaksi-reaksi uji pada karbohidrat
2. Membedakan pati dari Sakarida lainnya dengan uji Iodin
II. DASAR TEORI
1. PEMBAGIAN KARBOHIDRAT
Cahaya Matahari |
nCO2(g) + mH2O(l) → Cn(H2O)m + nO2
Karbohidrat merupakan sumber karbon untuk organisme hidup. Karbohidrat juga merupakan sumber karbon untuk sintesis biomolekul dan sebagai bentuk energi polimerik. Karbohidrat didefinisikan sebagai senyawa polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton dan turunannya. Karbohidrat dapat digolongkan ke dalam monosakarida, disakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi satuan terkecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun. Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Treosa
Adalah monosakarida yang hanya memiliki 3 atom karbon, contohnya adalah Gliseraldehida. Dengan rumus strukturnya adalah:
CHO H OH CH2OH D-Gliseraldehid |
b. Tetrosa
Adalah monosakarida yang memiliki 4 atom karbon, contohnya adalah treosa dan tetrosa. Dengan rumus strukturnya adalah:
CHO H OH H OH CH2OH D-eritrosa | CHO H OH OH H CH2OH D-Treosa |
c. Pentosa
Adalah monosakarida yang memiliki 5 atom karbon, contohnya adalah ribose, arabinosa, ksilosa dan liksosa. Dengan rumus strukturnya adalah:
CHO H OH H OH H OH CH2OH D-Ribosa | CHO H OH HO H H OH CH2OH D-Ksilosa | CHO HO H H OH H OH CH2OH D-Arabinosa | CHO H OH HO H HO H CH2OH D-Liksosa |
d. Heksosa
Adalah monosakarida yang memiliki 6 atom karbon, contohnya adalah alosa, altrosa, glukosa, manosa, gulosa, idosa, galaktosa dan talosa. Dengan rumus strukturnya adalah:
CHO H OH H OH H OH H OH CH2OH D-alosa | CHO HO H H OH H OH H OH CH2OH D-altrosa | CHO H OH HO H H OH H OH CH2OH D-glukosa | CHO HO H HO H H OH H OH CH2OH D-manosa |
CHO H OH H OH HO H H OH CH2OH D-gulosa | CHO HO H H OH HO H H OH CH2OH D-idosa | CHO H OH HO H HO H H OH CH2OH D-galaktosa | CHO HO H HO H HO H H OH CH2OH D-talosa |
Monosakarida dapat melangsungkan reaksi antar molekul reversible membentuk senyawa lingkar. Suatu aldoa seperti glukosa membentuk cincin piranosa lingkar enam sedangkan ketosa seperti fruktosa membentuk cincin furanosa lingkar lima.
CHO H OH HO H H OH H OH CH2OH | |
|
| ||||||||||||||||||||||
D-glukosa | | Isomer α (α-D-Glukopiranosa) | Isomer β (β-D-Glukopiranosa) | ||||||||||||||||||||||
CH2OH O HO H H OH H OH CH2OH |
|
| | ||||||||||||||||||||||
D-Fruktosa | | Isomer α (α-D-Glukofuranosa) | Isomer β (β-D-Glukofuranosa) |
Struktur khas monosakarida dapat diidentifikasi menggunakan reaksi kimia berikut
a. Senyawa Iodo
Jika suatu aldosa direaksikan dengan Asam Iodida (HI), maka aldosa akan kehilangan seluruh oksigennya dan digantikan dengan senyawa Iodat (C6H13I). Turunan yang dihasilkan merupakan suatu senyawa dengan rantai lurus seperti heksana. Ini membuktikan bahwa aldosa tidak mempunyai rantai samping. Dengan reaksi:
C6H12O6 + HI → CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2I + 3O2
b. OksidasiOksidasi monosakarida akan menghasilkan asam. Gugus aldehid yang terdapat pada aldosa teroksidasi menjadi gugus aldonat. Apabila gugus CH2OH teroksidasi maka akan membentuk asam uronat. Larutan HNO3 pekat dapat mengoksidasi kedua gugus aldehida membentuk asam sakarat.
2. Disakarida
Disakarida terdiri dari dua lingkar monosakarida. Ikatan yang menghubungkan kedua monosakarida tersebut disbut ikatan glikosidik, yang terbentuk dengan cara kondensasi gugus hidroksil pada atom karbon nomor satu dari satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari salah satu atom karbon nomor 2,4 atau 6 pada monosakarida yang kedua. Contoh disakarida adalah:
a. Maltosa tersusun atas 2 glukosa
b. Laktosa tersusun atas beta-D-Galaktosa dengan Beta-D-glukosa.
c. Sukrosa tersusun atas fruktosa dan glukosa
| | |||||||||||||||||||
Sukrosa |
3. Polisakarida
Poliskaarida terdiri dari rantai monosakarida, yang dapat digolongkan secara fungsional ke dalam dua kelompok besar yaitu struktur polisakarida dan nutrien polisakarida. Struktural poliskarida berlaku sebagai pembngun komponen dari organel sel dan sebagai unsur pendukung intrasel. Polisakarida yang termasuk golongan ini adalah selulosa, kitin, kondroitin, dan asam hialuronat. Polisakarida nutrien berperan sebagai sumber cadangan monosakarida yang termasuk dalam kelompok ini adalah paraamilum, pati dan glikogen.
Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang terbentuk dari monomer β -D-glukosa yang mempunyai ikatan β(1-4) Glikosidik yang terdiri dari beberapa ratus monomer glukosa sampai ribuan.
Glikogen merupakan homopolisakarida yang bercabang terbentuk dari monomer β -D-glukosa yang mempunyai ikatan β(1-4) Glikosidik dan β(1-6) Glikosidik yang terdiri dari jutaan glikosil
Pati adalah polisakarida yang tak bercabang terdiri dari glukosa dan ribuan satuan glikosil yang terikat pada α (1-4)glikosidik.
Amilum (pati) yang terikat dengan ikatan α (1-4)glikosidik. Rantai polisakarida ini membentuk untai heliks.
2. REAKSI-REAKSI KARBOHIDRAT
Sifat-sifat kimia karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat dalam molekul yaitu gugus hidroksi, gugus aldehid dan gugus keton. Beberapa sifat kimia karbohidrat dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan senyawa karbohidrat yang satu dengan yang lainnya. Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat reduktor ini karena adanya gugus aldehid atau keton bebas pada karbohidrat. Pereaksi-pereaksi karbohidrat seperti:
a. Pereaksi Fehling
Terdiri atas fehling A (CuSO4 dalam air) dan fehling B(K-Na tartrat dan NaOH dalam air) yang dicampur ketika akan digunakan. Ion Cu2+ akan direduksi menjadi ion Cu+. Yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. pereaksi ini untuk menguji adanya gugus aldehid pada suatu karbohidrat
Cu2+ + Karbohidrat → Cu2+
Dalam suasana basa Cu2+ + 2OH→ Cu2O + H2O
Dalam larutan pekat membentuk endapan warna merah bata, sedangkan bila encer membentuk endapan hijau-kuning.
b. Pereaksi Benedict
Terdiri atas CuSO4 , natrium karbonat dan natrium sitrat. Fungsinya sama seperti pereaksi Fehling.
c. Pereaksi Barford
Terdiri atas tembaga (II) asetat dan asam asetat dalam pelarut air yang digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida. Monoskaarida cepat sekali mereduksi ion Cu(II) menjadi Cu(I) sedangkan disakarida agak lambat, walaupun dengan konsentrasi yang sama. Perbedaannya dengan benedict atau fehling yaitu suasana reaksinya adalah asam. Reaksinya :
Monosakarida + Cu2+ → Cu2O (cepat)
Disakarida + Cu2+ → Cu2O (lambat)
d. Pereaksi Molisch
Terdiri dari α-naftol dalam pelarut alkohol. Jika glukosa ditambahkan pereaksi ini kemudian dialirkan asam sulfat pekat secara hati-hati maka akan terbentuk 2 lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu terbentuk cincin warna ungu akibat terjadinya reaksi kondensasi antara α-naftol dan furfural (furfural terbentuk akibat dehidrasi glukosa dalam asetat yang panas).
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No | Alat |
1 | Rak Tabung reaksi |
2 | Tabung Reaksi |
3 | Penangas |
4 | Gelas Kimia |
5 | Penjepit |
6 | Batang pengaduk |
7 | Pipet tetes |
8 | Neraca Analitik |
9 | Gelas ukur |
b. Bahan
No | Bahan |
1 | Larutan Gula |
2 | Larutan Madu |
3 | Larutan H2SO4 pekat |
4 | Larutan Susu |
5 | Larutan Amilum |
6 | HCl 6 N |
7 | NaOH 6 N |
8 | Larutan iodin |
9 | Larutan Glukosa |
10 | Larutan fruktosa |
11 | Larutan Galaktosa |
12 | Larutan Laktosa |
13 | Larutan Maltosa |
14 | Larutan CH3COOH |
15 | Larutan NH3 |
16 | Larutan AgNO3 |
17 | Fehling A |
18 | Fehling B |
19 | Mollish |
20 | Aquades |
IV. PROSEDUR KERJA
Uji Iodin
Ø Menambahkan 2 tetes iodine pada 3 ml pada masing-masing larutan karbohidrat (larutan Glukosa, Larutan Galaktosa, Larutan Fruktosa, Larutan Maltosa, Larutan Laktosa, Larutan Amilum, Larutan Gula, Larutan Madu, dan larutan susu), pada tabung I menambahkan 2 tetes air, tabung reaksi II menambahkan 2 tetes HCl 6 N, dan tabung reaksi III menambahkan 2 tetes NaOH 6 N
Ø Mengocoknya dan memperhatikan warna yang terbentuk
Ø Memanaskan tabung yang berwarna kemudian mendinginkannya
Ø Melakukan hal yang sama pada semua larutan sampel
Ø Mencatat hasil pengamatan
Uji Tollens
Ø Mencampurkan 1 ml AgNO3, kemudian 2 tetes NaOH 10% (tetes demi tetes) dan amonia encer sebanyak 5 tetes
Ø Mengaduknya kemudian menambahkan 1 ml larutan sampel (karbohidrat). Mendiamkan selama 5 menit
Ø Memanaskan larutan jika tidak terjadi reaksi
Ø Melakukan hal yang sama pada semua larutan sampel
Ø Mencatat hasil pengamatan
V. HASIL PENGAMATAN
Uji tollens
PERLAKUAN | HASIL PENGAMATAN |
1. Mencampurkan 1 ml AgNO3 kemudian 2 tetes NaOH 10 % ( tetes demi tetes) dan amoniak encer 2. Mengaduknya kemudian menambahkan 1 ml larutan sampel ( karbohidrat) mendiamkan selama 5 menit 3. Memanaskan larutan jika tidak terjadi reaksi a. Glukosa · 1 ml AgNO3 + 2 tetes NaOH 10 % + 5 tetes NH3 encer + 1 ml glukosa (dikocok) · Di panaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan selama 5 menit b. Maltosa · 1 ml AgNO3 5 % + 2 tetes NaOH 10 % + 5 tetes NH3 +1ml maltose (dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan selama 5 menit c. Laktosa · 1 ml AgNO3 5 % + 2 tetes NaOH 10 % + 5 tetes NH3 + 1 ml laktosa(dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan selama 5 menit d. Fruktosa · 1 mg AgNO3 5 % + 2 tetes NaOH 10% + 5 tetes NH3 + 1 ml fruktosa (dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan sekitar 5 menit e. Madu · 1 ml AgNO3 + 2 tetes NaOH + 5 tetes NH3 + 1 ml madu (dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan selama 5 menit f. Susu · 1 ml AgNO3 + 2 tetes NaOH + 5 tetes NH3 + 1 ml susu (dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan selama 5 menit g. Amilum · 1 ml AgNO3 + 2 tetes NaOH + 5 tetes NH3 + 1 ml amilum (dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan sekama 5 menit h. Gula · 1 ml AgNO3 + 2 tetes NaOH + 5 tetes NH3 + 1 ml gula (dikocok) · Dipanaskan sampai terjadi perubahan · Didinginkan selama 5 menit | · Larutan berwarna coklat keruh endapan berwarna hitam · Larutan berwarna abu-abu keruh, dan endapan hitam · Larutan bening dan endapan ungu · Larutan keruh dan endapan hitam · Larutan berwarna abu-abu keruh dan endapan hitam · Larutan bening keruh kehijauan dan endapan hitam · Larutan berwarna hitam endapan abu-abu (mengkilap) · Larutan berwarna hijau dan keruh endapan hitam (mengkilap) · Warna bening keruh kehijauan dan endapan hitam · Larutan hitam dan endapan abu-abu · Larutan berwarna agak kehijauan dan keruh, endapan hitam (mengkilap) · Larutan bening keruh kehijauan dan endapan hitam (mengkilap) · Larutan berwarna hitam dan endapan hitam · Larutan bening kehijauan dan endapan hitam. (mengkilap) · Larutan bening agak kehijauan dan endapan hitam mengkilap · Larutan berwarna coklat dan endapan abu-abu. · Larutan berwarna merah bata dan endapan abu-abu · Larutan berwarna merah bata dan endapan hitam · Putih susu endapan abu-abu · Larutan bening endapan ungu · Larutan bening endapan ungu · Larutan bening dan endapan abu-abu · Larutan berwarna hitam dan endapan hitam · Larutan keruh endapan abu-abu |
Uji iodine
PERLAKUAN | HASIL PENGAMATAN |
1) Memasukkan 3 ml larutan gula masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada : · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 2) Memasukkan 3 ml larutan fruktosa masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 3) Memasukkan 3 ml larutan madu masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 4) Memasukkan 3 ml larutan maltosa masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 5) Memasukkan 3 ml larutan glukosa masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 6) Memasukkan 3 ml larutan susu masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 7) Memasukkan 3 ml larutan amilum masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH 8) Memasukkan 3 ml larutan laktosa masing- masing ke dalam 3 tabung. Kemudian masing-masing ditambahkan 2 tetes iodin . kemudian masing-masing ditambahkan lagi pada: · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH Dipanaskan · Tabung 1: + 2 tetes air · Tabung 2: + 2 tetes HCl · Tabung 3 : + 2 tetes NaOH | · larutan kuning pucat · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan tidak berubah · Larutan menjadi bening · Warna larutan tidak berubah · Larutan bening · Larutan bening · larutan kuning pucat · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan semakin kuning · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan kuning pucat · Warna larutan jingga · larutan kuning pucat · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan semakin kuning · Warna larutan tidak berubah · Larutan bening · Warna larutan orange · Larutan kuning · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan semakin kuning · Larutan bening · Larutan bening · Warna larutan kuning pucat · Warna larutan kuning tua · Larutan kuning · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan kuning pekat · Warna larutan kuning pudar · Larutan bening · Warna larutan kuning pucat · Warna larutan kunin · larutan berwarna putih susu · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan tidak berubah · Terdapat endapan · Hijau berubah kuning · Warna putih berkurang terbentuk gel · Gel menyatu diatas dan warna putih pucat · Warna permukaan larutan ungu pekat dan di bawah permukaan bening · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan ungu muda · Warna larutan tidak berubah · Warna larutan kuning pucat · Warna ungu memudar menjadi bening · Warna larutan kuning pucat dan terdapat butiran halus berwarna hitam · Larutan berwana kuning jernih · Warna larutan kuning pucat · Warna larutan kuning pekat · Warna larutan merah · Warna larutan kuning pucat · Warna larutan kuning pekat · Warna larutan merah |
0 komentar:
Posting Komentar